Rindu, walau tak pernah bertemu. Selamat jalan… buya, guru pencerah peradaban.

Aku tak pernah bertemu lansung denganmu, hanya melihatmu didepan layar sebuah televisi swasta milik salah satu ormas terbesar di Indonesia serta channel youtube mu. (udtadz yun)

Engkau guru semua kalangan, siapapun yang mendengar ceramahmu akan terhipnotis dan melupakan latar belakang organisasimu.

Engkau bijak, pikiranmu moderat, keilmuanmu mendalam, pandanganmu mencerahkan, ceramah mu mudah dipaham. Prilakumu sungguh tawadu’ dan menjadi teladan.

Sebagai kader Muhammadiyah, saya tahu engkau selalu berbicara berdasarkan pandangan dan paham agama persyerikatan, tapi melalui lisanmu orang paham islam, tanpa harus membawa sentimen organisasi. Engkau menyampaikannya dengan bijaksana tanpa mengesampingkan perbedaan.

Engkau ulama moderat, tak tergiur oleh jabatan dunia, engkau tulus, engkau betul betul ulama Muhammadiyah yang sesungguhnya, Hampir saya tidak pernah mendengar ada yang memusuhimu.

Lama ku tunggu channelmu di youtube, engkau tak kunjung muncul, bahkan tak bisa aku cari di pencarian, dan aku dengar berita engkau sedang dirawat dirumah sakit, aku bepikir mungkin itu alasannya. . . Aku berharap engkau muncul kembali, betul engkau muncul diberita, dan media sosial ramai membiarakanmu, membicarakan kepergian seorang ulama besar yang selalu dirindu.

Sungguh saya rindu,walau tak pernah sekalipun bertemu langsung denganmu. Tempat terbaik menantimu, Sungguh kami merasa kehilanganmu, doaku menyertai kepergianmu. Kepergian yang menyedihkan manusia yang mengenalmu namun membahagiakan penghuni langit yang menanti kehadiranmu.

#sandilubis.

Rindu Walau Tak Pernah Bertemu. Selamat Jalan… Buya, Guru Yang Mencerahkan peradaban.

Aku tak pernah bertemu lansung denganmu, hanya melihatmu didepan layar sebuah televisi swasta milik salah satu ormas terbesar di Indonesia serta channel youtube mu. (udtadz yun)

Engkau guru semua kalangan, siapapun yang mendengar ceramahmu akan terhipnotis dan melupakan latar belakang organisasimu.

Engkau bijak, pikiranmu moderat, keilmuanmu mendalam, pandanganmu mencerahkan, ceramah mu mudah dipaham. Prilakumu sungguh tawadu’ dan menjadi teladan.

Sebagai kader Muhammadiyah, saya tahu engkau selalu berbicara berdasarkan pandangan dan paham agama persyerikatan, tapi melalui lisanmu orang paham islam, tanpa harus membawa sentimen organisasi. Engkau menyampaikannya dengan bijaksana tanpa mengesampingkan perbedaan.

Engkau ulama moderat, tak tergiur oleh jabatan dunia, engkau tulus, engkau betul betul ulama Muhammadiyah yang sesungguhnya, Hampir saya tidak pernah mendengar ada yang memusuhimu.

Lama ku tunggu channelmu di youtube, engkau tak kunjung muncul, bahkan tak bisa aku cari di pencarian, dan aku dengar berita engkau sedang dirawat dirumah sakit, aku bepikir mungkin itu alasannya. . . Aku berharap engkau muncul kembali, betul engkau muncul diberita, dan media sosial ramai membiarakanmu, membicarakan kepergian seorang ulama besar yang selalu dirindu.

Sungguh saya rindu,walau tak pernah sekalipun bertemu langsung denganmu. Tempat terbaik menantimu, Sungguh kami merasa kehilanganmu, doaku menyertai kepergianmu. Kepergian yang menyedihkan manusia yang mengenalmu namun membahagiakan penghuni langit yang menanti kehadiranmu.

#sandilubis.

Sosok Syekh Ali Mathar, Tokoh & ulama Kabupaten Sidrap.

Syekh Ali Mathar Adalah seorang Ulama/Muballiq yang ternama, Beliau seorang keturunan Arab dan dilahirkan di Kota Rappang kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan pada hari Selasa, Syawal tahun 1313 H atau bertepatan dengan tahun 1895 M.

Syeh Ali Mathar adalah orang pertama yang menjabat sebagai kepala urusan keagamaan di wilayah Sidenreng Rappang dan Ajatappareng pada umumnya yang pada saat sekarang ini sama dengan kepala Departemen Agama.

Sebagai seorang Ulama pada saat itu, beliau bukan hanya berda’wah melalui ceramah atau khotbah agama yang pada saat itu juga sangat sulit menemukan orang yang bisa berkhotbah. di samping itu beliau juga mendirikan sekolah agama, kelompok pengajian agama dan kegiatan sosial lainnya.

Syeh Ali Mathar juga aktif dalam organisasi seperti Muhammadiah dan merupakan salah satu pendiri organisasi Muhammadiah di wilayah Sidenreng Rappang.

Syeh Ali Mathar juga seorang pejuang dalam menentang pemerintah penjajah baik pada masa pemerintah Belanda maupun pada masa pemerintahan Jepang. Syeh Ali Mathar selalu menolak kerja sama dengan pemerintahan Belanda dan Jepang.

Sekolah agama yang pertama beliau dirikan yaitu bernama UNNORRAFIQ yang bertempat didekat rumah beliau sebelah Barat Masjid Raya Rappang, kemudian para murid dan santrinya banyak yang berdatangan dari segala penjuru wilayah seperti dari daerah Palopo, Enrekang, Wajo, Pinrang, Pare dan daerah lainnya. Beliau juga mendirikan Majelis dengan nama Ta’limuntuk kaum hawa.

pada tahun 1951 Syeh Ali Mathar secara resmi mendirikan sekolah agama di Rappang yang merupakan cikal bakal dari Yayasan Sekolah Madrasah Tsanawiyah dan Aliah YMPI Rappang yang bertempat di sebelah timur Mesjid Raya Rappang sekarang ini.

Kegiatan keagamaan yang dirintis oleh Syeh Ali Mathar ini mendapat dukungan dan bantuan penuh dari teman dan rekan-rekan seperjuangannya seperti H. Ambo Dalle, Abdul Pabbaja dan tokoh ulama lainnya di Sulawesi Selatan. Karena pesatnya kegiatan keagamaan di Rappang saat itu, sehingga kota Rappang terkenal sebagai salah satu kota di Sulawesi yang banyak mencetak para Da’i sekaligus Ulama.

Seiring dengan jalannya waktu, Syeh Ali Mathar menderita sakit sehingga kegiatan syiar agama dilanjutkan oleh murid-muridnya seperti Prof. ALI YAFIE,. Syeh Ali Mathar menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Oktober tahun 1958 di rumah sakit Stella Maris Makassar.

Karena jasa-jasa beliau dalam Syiar Agama, Organisasi dan Kebangsaan, maka nama beliau di diabadikan menjadi nama salah satu Jalan di Kota Rappang ibukota lama kabupaten Sidrap sebelum dipindahkan ke Pangkajene yaitu Jalan Ali Mathar.

Temui Penyandang Disabilitas Mental, Lasizmu Sidrap Berikan Ini.

Mereka pun sama seperti kita yang memiliki rasa lapar namun kadang kita mungkin berpikir apakah setiap hari mereka mendapatkan makanan ?

Alhamdulillah hari ini jumat 18 oktober 2019 Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Kabupaten Sidenreng Rappang merealisasikan program berbagi bersama saudara kita yang mengalami keterbelakangan mental di Kecamatan Panca Rijang.

Salah satu pengurus Lasizmu Sidrap yang akrab dipanggil La onchas menyampaikan keprihatinan terhadap banyaknya jumlah penyandang cacat mental yang kurang mendapat perhatian” kasian melihat mereka yang tak terurus,
Semoga kedepannya kami bisa melakukan program ini setiap hari”

Hari ini sebanyak 5 orang yang dijumpai lasizmu untuk satu wilayah saja yang terdiri dari 2 orang tukang becak, 1 tukang becak, 1 tukang parkir, dan 1 pemuda yang sering berkeliaran di kawasan rappang.

Semoga dengan berita ini pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang lebih memperhatikan lagi nasib penyandang cacat mental serta melakukan pendataan dan rehabilitasi untuk diberikan penanganan khusus, karena mereka juga bisa saja berbahaya ketika tidak mendapatkan penanganan dengan segera seperti beberapa kasus yang viral dimedia sosial baru baru ini, pengorokan seorang bicah Sd oleh orang gila di daerah Kalimantan timur.

Diletantisme gerakan Mahasiswa, Oleh : Immawan Irhas Y.N.

Sebagai pemuda bangsa yang sedang kita lalui saat ini adalah hari hari yang sangat memilukan bagi kehidupan, hati nurani, dan akal sehat. Perekonomian bangsa kita sedang sekarat, para wakil yang harusnya menjadi harapan memberikan cahaya justru malah berselingkuh dengan kegelapan.

Tragedi pembantaian, pembunuhan, pengrusakan Alam, kemana pemerintah kita yang telah di beri amanah oleh rakyat ketika rakyatnya sedang menjerit.

Rakyat diperlakukan seperti anak-anak kecil, selalu dianggap potensial untuk bodoh dan bersalah. Politikus tidak lagi mengenali dirinya sebagai pelindung dan pelayan dari kedaulatan rakyat. Di mana para pelakunya melakukan perjalanan sejarah yang berpangkal tidak di kepentingan rakyat dan berujung juga tidak untuk kesejahteraan rakyat. Para politikus hipokrit bisa dengan mudah membeli ‘parfum-parfum’ untuk mengubah kebusukan menjadi seakan-akan berbau harum.

Inilah hari-hari di mana titik nadir demokrasi telah dicapai dengan amat sukses, sehingga budaya otoritarianisme semakin tidak bisa dikontrol. Demokrasi yang melahirkan rezim kleptokrasi dengan mudahnya mempermainkan hukum untuk melindungi kepentingannya. Hukum harusnya bertujuan menciptakan aturan yang adil dan berpihak pada rakyat dalam artian sesuai dengan kebutuhan, harapan, dan nilai-nilai dalam masyatakat.

Inilah hari hari dimana hati nurani berontak akan kondisi bangsa yang sangat memprihatinkan, “pemberontak adalah mereka yang berani berkata tidak”(Albert camus). Termasuk dan terutama dari kalangan Mahasiswa yang notabene sebagai kaum intelektual, agent of change, moral force, dan iron stock. Sejarah bangsa ini tak lepas dari perjuangan pemuda khususnya mahasiswa, derasnya arus perlawanan dari mahasiswa kian di dengungkan melalui gerakan parlemen jalanan. Namun sayangnya, pemberontakan dari mahasiswa belum menemui titik terang. Tak dapat di pungkiri taring dari mahasiswa kian rapuh, zaman millenial penuh dengan ancaman globalisasi menyebabkan gerakan mahasiswa cenderung diletantisme.

“Diletantisme bisa dipahami sebagai pengetahuan yang dangkal dalam ilmu atau seni karena sikap yang salah, dalam berbagai gejala dan bentuk manifestasinya”(A. Mangunhardjana, 1997). Diletantisme bisa dipicu lingkungan yang manja, perasaan cukup diri, dan kemalasan.

Kita hidup di masa yang penuh keberlimpahan informasi, buku-buku, hingga ketersediaan informasi media daring. Tetapi tanpa adanya sikap dan tuntutan untuk menempa diri menjadi berkualitas lewat kompetisi, pada akhirnya hanya akan melahirkan individu dengan kemampuan yang dangkal. Ketergesaan bertindak, perspektif yang menggeneralisir, serta sikap-sikap yang gemar memberi simpulan tanpa lacakan yang mendalam, merupakan bagian dari gejala diletantisme.

Pun dengan perasaan cukup diri dari seorang Mahasiswa, merasa sudah cukup dengan yang dia ketahui, merasa cukup hanya dengan sekali demonstrasi sekali dan eksis di media. Inilah yang di sebut oleh Paulo preire kesadaran Naif. Ia baru sekedar mengerti bahwa dirinya itu tertindas,Hanya saja kurang mampu untuk memetakan secara sistematis persoalan-persoalan yang mendukung suatu problem sosial itu. Apalagi untuk mengajukan suatu tawaran solusi dari problem sosial.

Pada titik ini, saya pun merasa khawatir, jangan-jangan saya juga terjangkit diletantisme. Maka setelah sadar bahwa ada yang salah dan harus di perbaiki, hal selanjutnya yang harus di lakukan adalah melakukan analisis yang mendalam dan praksis yang tak sekedar reaktif.

“Aku Berontak Maka Kita Ada (Albert camus)”!!!!

Manfaatkan Limbah Melalui Ecobrick, ini yang dilakukan Siswa-Siswi SMA Negeri 6 Sidrap

Rabu 11 September 2019 Pemerhati Lingkungan Sekaligus Pemuda Inspiratif La Onchas melakukan Kolaborasi Bersama Siswa-Siswi SMA Negeri 6 Sidrap Dengan Membuat Bata Ramah Lingkungan (Ecobrick) Dalam Rangka Integrasi Sampah Anorganik dengan mata pelajaran Prakarya Dan ke Wirausahaan.Dalam kegiatan ini la onchas selaku narasumber berharap kepedulian pelajar terhadap lingkungan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. ” saya berharap Siswa-Siswi peduli dan mampu berkarya melalui lingkungan sesuai dengan visi misi sekolah yang peduli lingkungan “Dalam kegiatan ini guru Prakarya sekaligus inisiasi kegiatan ini bapak wahyuriansyah zaid S.Pd berharap kegiatan ini sebagai awal untuk memotivasi Siswa-Siswi untuk memanfaatkan sampah untuk integrasi sampah Anorganik.Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan praktik pembuatan limbah plastik dalam bentuk ecobrik atau bata plastik untuk diaplikasikan untuk lingkungan sekolah.Kegiatan dimulai pukul 13.00 s/d 15.00 Wita

Nasyiatul Aisyiah Sidrap Gelar Sidrap Mendongeng.

Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah Sidrap menggelar kegiatan Sidrap Mendongeng dalam rangla menyambut Milad Aisyiyah ke 91, dengan tema Kepemimpinan : Keberpihakan terhadap perempuan dan Anak, di Auditorium H. Zaini Razak UMS Rappang lautang Salo, Sabtu (09/09/2019).

Kegiatan ini diikuti oleh siswa TK dan SD Sesidrap diantaranya Bustanul atfal Aisyiyah Se-Sidrap, MIM Sidrap dan mahasiswa di lingkup Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang.

Bapak Puguh Herumawan, ST. Pendongeng Nasional menjadi narasumber dalam Kegiatan tersebut.

Dalam sambutanya Ketua PD. Nasyiatul Aisyiyah menyampaikan bahwa ini adalah salah satu implementasi pehamahamn keislaman kami dlam lingkup kecil.

“dengan kekaktifan Nasyiatul Aisyiyab disidrap bertujuan membina dan menjadian putri islam yang progresif, bermartabat dan mendunia dalam menggerakkan peradaban dan komunitas lokal, inilah yang kemudian di implementasikan dalam bentuk kegiatan menyambut Semarak Milad Aisyiyah Ke 91. Ungkapnya Rusnaini.

Harapannya semoga nasyiah ramah perempuan dan anak, Anak ceria, bahagia, saleh dan saleha adalah harapan kita bersama, Tutupnya.

Penasaran dengan Kebudayaan Sidrap, pengurus Pikom IMM Fisip UMS Rappang Mengunjungi salah satu museum ysng ada di Kab Sidrap.

Sadar akan budaya Kabupaten Sidenreng Rappang, Pimpinan Komisariat ( PIKoM ) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) Fakultas Ilmu sosial Ilmu politik UMS Rappang gelar Studi Budaya

Kegiatan ini di laksanakan di Museum Nene Mallomo Pangkajene sebelah Timur dari Stadion Ganggawa 15/April/2019

Bakhtian said’ Selaku kepala seksi cagar budaya dan museum “Sangat mengapresiasi kedatangan Teman-Teman mahasiswa di museum Pertama yang ada di kab sidrap untuk mengetahui sejarah dan kebudayaan Kab Sudrap, karna ini pertama kalinya ada mahasiswa yang datang untuk melihat dan belajar bagaimana budaya dan sejarah di Kab Sidrap itu sendiri

Ketua Pikom IMM Fisip UMS Rappang “IMMawan Adrianto Abbas” Mengatakan bahwa Kegiatan Studi budaya ini di ikuti oleh semua unsur pimpinan komisariat IMM Fisip UMS Rappang tanpa terkecuali

Menurutnya Studi budaya ini sangat perlu kiranya kita lakukan kepada Pemuda milenial selaku penerus Generasi bangsa ini khususnya para aktivis IMM, Sebab kondisi saat ini banyak di antara masyarakat Modernisasi khususnya Pemuda milenial yang masih belum mengenal budaya bahkan melupakan sejarah yang ada di daerahnya masian-masing

Maka timbul inisiatif kami mengadakan kegiatan ini untuk memperkenalkan budaya dan sejarah khususnya kepada kader-kader Pikom IMM Fisip UMS Rappang.”Ungkap Adrianto Abbas”.

Sebelum kegiatan ini kami gelar terlebih dahulu kami mendiskusikan Budaya dan sejarah yang ada di Kab Sidrap sebelum menelusuri Museum nene’ Mallomo pangkajene “Tambahnya.

Semoga kegiatan ini sangat bermanfaat kepada kita semua, untuk senantiasa mengenal lebih jauh budaya dan sejarah yang ada di Indonesia khususnya di Kab Sidenreng Rappang ini.

H-6, Panwaslu Kecamatan Maiwa Perkuat Sosialisasi Pemilu.

Berdasarkan instruksi bawaslu kabupaten enrekang terkait pemasangan spanduk sosialisasi dan edukasi pemilu 2019,yang memuat beberapa aturan dan larangan dalam tahapan dan masa tenang.

Kamis 11 April 2019 panitia pengawas pemilihan umum desa kelurahan se-kecamatan maiwa memasang spanduk sosialisasi dibeberapa titik sentral di masing masing desa.

Ketua panwaslu kecamatan maiwa kasaruddin majid, mengungkapkan bahwa menjelang hari H memang kita harus perkuat fungsi pengawasan dan pencegahan termasuk memasang spanduk sosialisasi di wilayah desa.

Sandi lubis kordiv Sdm mengajak masyarakat juga aktif dan berpartisipasi dalam menjaga kondusifitas menjelang hari-H, kita juga akan melakukan patroli awas, yakni mengecek kondisi persiapan pemungutan suara dan potensi pelanggaran pemilu seperti money politik, keterlibatan ASN, dan pihakpihak yang dilarang berkampanye, serta patroli di masa tenang pada tangga 14,15,16 april 2019.

Diharapkan semua lapisan masyarakat dan pihak yang berkepentingan untuk bersama sama mensukseskan pesta demokrasi, apapun pilihannya persaudaraan dan silaturrahim tetap menjadi prioritas. Salam awas.

POLRES Sidrap Adakan MRSF, Ketua PGK Ajak Milenial Berpartisipasi.

SIDRAP, – – Kegiatan Milenial Road Safety Festival (MRSF) yang diprakarsai oleh Polres Sidrap akan dilaksanakan besok, Minggu 24 Februari 2019 di Pelataran Monumen Ganggawa Pangkajene Sidrap.

Kegiatan MRSF ditargetkan akan dihadiri berkisar 3.000 peserta dari generasi milenial.

Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Kabupaten Sidrap, Abdul Jabbar A. mengajak kepada seluruh elemen pemuda untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

“Esensi dan substansi dari giat MRSF ini adalah untuk membangun kesadaran moral generasi milenial untuk taat hukum terutama tertib berlalu lintas”ujarnya.

Berdasarkan data PBB yang dirilis oleh Koorlantas Polri bahwa jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas semakin meningkat, untuk itu melalui kegiatan ini masyarakat dapat lebih memahami dan tertib dalam berlalu lintas di jalan raya.

“Ada beberapa rangkaian kegiatan nantinya, seperti jalan sehat, senam klausal, safty reading, deklarasi pelopor keselamatan berlalu lintas dan fries stayle”terang Jabbar.

Selain itu, panitia pelaksana dalam hal ini Satlantas Polres Sidrap juga menyiapkan berbagai macam door prize yang akan diundi kepada seluruh peserta yang hadir.

“Ayo kita ikuti dan sukseskan generasi milenial Sidrap. Jangan lupa ajak keluarga, kerabat maupun teman-teman kita. Pendaftaran gratis, kupon undian bisa diperoleh di tempat acara serta panitia menyiapkan beberapa hadiah menarik”ajak Jabbar yang juga Ketua DPD KNPI Sidrap tersebut.